Sabtu, 16 April 2011

**Ketika Al-Qur'an Bicara Tentang Anak**



Al-Quran adalah pedoman dan petunjuk manusia yang menginginkan kebahagiaaan hidup di dunia dan akhirat. Semua aspek kehidupan manusia telah tercover di dalamnya, termasuk masalah anak. Karena itu, Al Qur’an merupakan sumber dari ilmu pengetahuan.

Di Dalam Al-Qur’an terdiri atas empat Kriteria :

*Anak Sebagai Musuh (‘Aduwwun) *
Dalam hal ini Allah SWT berfirman :
“ Wahai orang orang yang beriman ! sesungguhnya diantara istri istrimu dan anak anakmu ada yang menjadi musuh bagimu , maka berhati hatilah kamu terhadap mereka ; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni mereka , maka sesungguhnya Allah Maha pengampun,Maha Penyayang” (QS.At Taghabun 14 )

Anak sebagai musuh adalah anak yang menodai orang tua karena perbuatan jahatnya , seperti berjudi, peminum minuman keras, pengguna Narkoba atau membunuh orang, bagaimana pun nama orang tuanya akan tercoreng, sebab orang akan bertanya : anak siapa sih ?
Ini bukan hanya di dunia tapi orang tua juga akan diminta pertanggung jawaban terhadap pendidikan anaknya !
Hati hatilah jangan lengah!

*Anak Sebagai Fitnah*
Berapa banyak orang tua yang tergelincir dari norma agama, lantaran cinta mereka terhadap anak diluar batas kewajaran!
Berapa banyak orang tua yang tersandung kasus, lantaran ingin memenuhi keinginan sang anak, akhirnya orang tua harus”dimeja hijaukan”. Itu di dunia! Lebih-lebih lagi nanti di akhirat, mereka akan menuntut sang orang tua untuk memeprtanggung-jawabkan

Dalam hal ini Allah SWT berfirman :
“ Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS.At Taghabun 15 )

*Anak Sebagai Hiasan Dunia ( Ziinah)*
Pada tipe ke tiga ini, anak tidak lagi menjadi musuh, tidak pula menjadi fitnah bagi orang tua. Namun anak pada nagian ketiga ini, berstatus Hiasan Dunia, tidal lebih dari itu !
Maaf! Anak pada saat ini mempunyai status yang sama dengan mempunyai perhiasan(emas atau perak), harta benda, kendaraan, sawah dan lading.

Dalam hal ini Allah SWT berfirman :
“ Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”(QS.Al Imran 14)

“ Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.”(QS.Al Kahfi 46)

*Anak Sebagai Penyejuk Hati (Qurota ‘Ayun)*
Yaitu anak tersebut baik ucapan maupun tingkah lakunya senantiasa memberikan kesejukan hati kepada orang tua, dan itu merupakan kebahagiaan tersendiri yang tidak dapat di lukiskan dengan kata-kata…!

Lebih-lebih ketika sang orang tua telah tiada. Mereka selalu memberikan subsidi pahala, yang menerus tanpa terputus. Subhanallah…
Dapat kita bayangkan ! Bagaimana sejuk dan bahagianya roh kedua orang tua di saat haus dan lapar minta pertolongan dari sang anak, saat itu sang anak memberikan bantuan kepada orang tua, tentu Doa sang anak terhadap orang tua lebih sejuk dari es dan lebih mahal dari emas permata.

Karenanya, orang tua tentunya ingin bagaimana anaknya bisa berstatus sebagai penyejuk hati?
Ibarat seorang petani pasti menginginkan hasil panen nya mahal bila terjual, manis di rasa dan indah di jual, tentunya diperlukan pupuk yang berkualitas, perairan yang teratur dan pengawasan yang intensif. Orang tua yang mendambakan anaknya menjadi penyejuk hati tentunya harus di awasi , diarahkan, dididik secara maksimal.

Dari uraian singkat di atas dapat diambil pelajaran ternyata 25% kedudukan anak senagai musuh, 25% anak sebagai fitnah, 25% anak sebagai hiasan dunia belaka dan 25% lagi sebagai penyejuk hati.

Semoga kita dapat mengemban amanat Allah SWT terutama berupa anak, sehingga menjadi anak yang Qurrota A’yun.Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar