Minggu, 10 April 2011

Larangan Banyak Bicara Dan Perintah Untuk Sering Mengingat Mati



Dari Abi Said Al-Khudri diriwayatkan, bahwa pada suatu hari Rosulullah Shallahu’alaihi wa sallam masuk ke tempat sembayang, beliau melihat banyak orang pada berbicara. Beliau bersabda,”Andaikata kalian banyak mengingat”Pemotong kenikmatan” niscaya kalian tidak banyak berbicara seperti ini, seringlah mengingat pemotong kenikmatan, yakni kematian.”

Rosulullah Shallahu’alaihi wa sallam bersabda :”Kubur itu bisa merupakan salah satu kebun surga atau salah satu parit neraka .”

Diceritakan dari Abu Bakar Al-Ismail dengan sanadnya Usman bi Afan, bahwa apabila mendengar cerita neraka , ia tidak menangis.bila mendengar cerita kiamat, ia tidak menangis.Namun ,apabila mendengar cerita kubur, ia meanngis.”

Ada yang bertanya,”Mengapa demikian, wahai Amirul Mukminin?”Usman menjawab,”Apabila aku berada di neraka,aku tinggal bersama orang lain, pada hari kiamat aku bersama orang lain, namun apabila aku berada di kubur,aku hanya seorang diri.”

Kunci kubur dipegang oleh Israfil, dialah yang membuka pada hari kiamat dan ia berkata,”Barangsiapa yang didunianya sebagai penjaranya, maka kuburnya adalah surganya. Barangsiapa yang dunianya adalah surganya, maka kuburnya adalah penjaranya. Barangsiapa kehidupannya diikat oleh dunia, maka kematian merupakan pembebasannya. Dan barangsiapa meninggalkan bagiannya di dunia, maka ia akan memperolehnya di akhirat.”

Ia berkata,”Sebaik-baik manusia adalah orang yang meninggalkan dunia sebelum dunia meninggalkannya, membuat ridhlo tuhan sebelum bertemu dengan-Nya dan memakmurkan kubur sebelum memasukinya.”

Diceritakan darii Hasan Al-Basri, bahwa ia sedang duduk di pintu rumah ketika sedang lewat jenazah seseorang laki-laki, dibelaknganya banyak orang, sedang di bawah jenazah berjalan seorang anak kecil perempuan dengan rambut terurai sambil menangis.

Al-Hasan mengikuti jenazah.Sedangkan anak perempuan yang di bawah jenazah itu berkata,”Hai bapakku, mengapa tiba hari yang semacam ini dalam hidupku?”
Al-Hasan berkata kepada anak perempuan itu,”Tidak akan datang lagi hari yang seperti ini kepada ayahmu.”
Al-Hasan menyembayangi jenazah ,terus pulang.

Keesokan hari, Al-Hasan pergi ke masjid untuk salat subuh, setelah itu duduk di pintu rumah.
Tiba-tiba ia melihat anak perempuan yang dilihat kemarin lewat sambil menangis dan berziarah menuju makam ayahnya.
Al-Hasan berkata,”Sesungguhnya anak perempuan ini cerdas, sebaiknya kuikuti dia, barangkali ia akan mengucapkan perkataan yang bermanfaat bagiku,”

Al-Hasan mengikuti anak itu. Ketika ia tiba di makam ayahnya, Al-Hasan bersembunyi. Anak perempuan itu memluk makam sang ayah dan meletakkan pipi di atas tanah seraya berkata,”Wahai ayahku, bagaimana engkau tinggal di dalam kegelapan makam seorang diri tanpa lampu maupun penghibur?”

“Wahai ayahku, kemarin malam kunyalakan lampu untukmu, siapakah yang menyalakan lampu bagimu tadi malam?”

“Wahai ayahku, kemarin malam kupijit kedua tangan dan kakimu, siapakah yang memijitmu tadi malam?”

“Wahai ayahku, kututupi anggota-anggota badanmu yang terbuka kemarin malam, siapakah yang menutupimu tadi malam?”

“Wahai ayahku, kuberi engkau minuman, siapakah yang memberimu minuman tadi malam?”

“Wahai ayahku, kemarin malam aku merenungi wajahmu, siapakah yang merenungi wajahmu tadi malam?”

“Wahai ayahku, kemarin malam engkau memanggil kami dan kami menjawab panggilanmu, siapakah yang engkau panggil tadi malam dan siapakah yang menjawab panggilanmu?”

“Wahai ayahku, kemarin malam kuberi engkau makanan ketika engkau ingin makan, apakah tadi malam engkau menyukai makanan dan siapakah yang memberimu makanan?”

“Wahai ayahku, kemarin malam aku memasak macam-macam makanan untukmu, siapakah yang memasak untukmu tadi malam?”

Al-Hasanpun menangis dan menampakkan diri kepada anak perempuan itu dan berkata, “Wahai anakku, janganlah engkau mengucapkan kata-kata ini, akan tetapi katakanlah.

“Wahai ayahku, kami telah menghadapkanmu kearah kiblat, apakah engkau tetap demikian ataukah telah dihadapkan ke tempat lain?”

“Wahai ayahku, kami telah mengafanimu dengan kafan terbaik, apakah tetap begitu ataukah kafan itu telah ditanggalkan darimu?”

“Wahai ayahku, kami telah meletakkan badanmu di dalam kubur dalam keadaan utuh, apakah engkau tetap begitu ataukah engkau telah dimakan cacing?”

“Wahai ayahku, para ulama berkata bahwa kubur itu dilapangkan bagi sebagian manusia dan disempitkan bagi sebagian yang lain, Apakah kubur itu terasa sempit bagimu ataukah terasa lapang?”

Sesungguhnya para ulama berkata, bahwa sebagian mereka diganti kafannya dari surga dan sebagian lainnya diganti kafan dari neraka, apakah kafanmu diganti dari neraka atau kafan dari surga?”

“Wahai ayahku, sesungguhnya para ulama berkata, bahwa kubur itu bisa merupakan salah satu kebun surga atau salah satu parit neraka.”

“Wahai ayahku, sesungguhnya para ulama berkata, bahwa kubur itu memeluk sebagian penghuninya seperti ibu yang penuh kasih sayang dan bisa membenci serta menghimpit sebagian manusia hingga tumpang tindih tulang-tulang rusuk mereka, apakah kubur ini memlukmu atau membencimu?”

“Wahai ayahku, para ulama berkata, bahwa siapa yang diletakkan dalam kubur, bila ia seorang yang bertaqwa iapun menyesal karena kurang banyak berbuat kebaikan dan bila ia seorang berdosa ia menyesal mengapa telah melakukan maksiat, Apakah engkau menyesal atas dosa-dosamu atau karena sedikitnya kebaikanmu?”

“Wahai ayahku, jika aku memanggilmu tentu engkau menjawab panggilanku dan selama aku memanggilmu di kepala kuburmu mengapa aku tidak mendengar suaramu?”

“Wahai ayahku, engkau telah pergi dan aku tidak bisa berjumpa denganmu hingga hari kiamat, Ya Allah janganlah engkau haramkan kami dari pertemuan dengannya pada hari kiamat.”

Kemudian anak perempuan itu berkata,” Hai Hasan, alangkah baiknya perkataan yang engkau ucapkan untuk ayahku dan alangkah baiknya nasehatmu kepadaku dan peringatanmu terhadap orang-orang lalai. Setelah itu, pulanglah anak perempuan itu bersama Hasan Basri sambil menangis.

[ Sumber: Kitab Mawa'idul Usfuriyah-Muhammad Bin Abu Bakar Al-Usfuri Hadits 13 ]

Semoga bermanfaat.
Silahkan SHARE/TAG ke rekan anda jika menurut anda note ini bermanfaat

Shared By Catatan Catatan Islami Pages

Tidak ada komentar:

Posting Komentar