__________________________
Dari Abu Darda’, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa bershalawat untukku sepuluh kali di pagi dan sore hari, maka ia akan mendapatkan syafa’atku di hari kiamat nanti.” [HR. Thabrani melalui dua isnad, keduanya jayyid. Lihat Majma’ Az Zawaid (10/120) dan Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/273, no. 656)]
Dari Anas bin malik radhiallahu 'anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)”
[Shahih. HR. An-Nasa’i (no. 1297), Ahmad (3/102 dan 261), Ibnu Hibban (no. 904) dan al-Hakim (no. 2018), dishahihkan oleh Ibnu Hibban rahimahullah, al-Hakim rahimahullah dan disepakati oleh adz-Dzahabi, rahimahullah juga oleh Ibnu hajar rahimahullah dalam “Fathul Baari” (11/167) dan al-Albani rahimahullah dalam “Shahihul adabil mufrad” (no. 643).].
Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan bershalawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan anjuran memperbanyak shalawat tersebut [Lihat “Sunan an-Nasa’i” (3/50) dan “Shahiihut targiib wat tarhiib” (2/134)], karena ini merupakan sebab turunnya rahmat, pengampunan dan pahala yang berlipatganda dari Allah Ta’ala [Lihat kitab “Faidhul Qadiir” (6/169)].
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:”Sesungguhnya Allah memiliki Malaikat-malaikat yang berkeliling di muka bumi, untuk menyampaikan kepadaku salam dari umatku.”[Hadits shahih, Shahih Imam Nasaai oleh al-Albani rahimahullah jilid 1 hal: 410]
# Bentuk lafadz yang paling ringkas adalah:
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma shollii wa sallim 'alaa nabiyyinaa Muhammad.
"Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad) . [SHAHIH. HR. At-Thabrani melalui dua isnad, keduanya baik. Lihat Majma’ Az-Zawaid 10/120 dan Shahih At- Targhib wat Tarhib 1/273].
____________________
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد اللهم بارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد
"Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid, Allaahumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid".
"Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah, Berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia"
[Shahih, HR. Bukhari 4/118, 6/27, dan 7/156, Muslim 2/16, Abu Dawud no. 976, 977, 978, At Tirmidzi 1/301-302, An Nasa-i dalam "Sunan" 3/47-58 dan "Amalul Yaum wal Lailah" no 54, Ibnu Majah no. 904, Ahmad 4/243-244, Ibnu Hibban dalam "Shahih" nya no. 900, 1948, 1955, Al Baihaqi dalam "Sunanul Kubra" 2/148 dan yang lainnya]
# Untuk lafadz shalawat shahih yang lain bisa dilihat disini:
Shalawat-Shalawat Nabi yang Shahih
http://www.facebook.com/no
_________________
# Waktu dan Tempat Saat-saat kita Bersholawat kepada Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Sholawat atas Nabi pada tasyahhud akhir dalam sholat.
2) Sholawat atas Nabi pada tasyahhud awal dalam sholat.
3) Sholawat atas Nabi pada akhir doa qunut.
4) Sholawat atas Nabi pada takbir kedua dalam sholat jenazah.
5) Sholawat atas Nabi dalam khutbah seperti: khutbah jum'at, ied, istisqo dan sebagainya.
6) Sholawat atas Nabi setelah adzan dan iqomah.
7) Sholawat atas Nabi ketika berdoa.
8) Sholawat atas Nabi ketika masuk dan keluar dari masjid.
9) Sholawat atas Nabi saat berada di Shofa dan Marwah.
10) Sholawat atas Nabi sebelum bubar dalam suatu majlis.
11) Sholawat atas Nabi saat menyebut namanya.
12) Sholawat atas Nabi ketika selesai bertalbiyyah.
13) Sholawat atas Nabi apabila ingin mencium hajar aswad.
14) Sholawat atas Nabi ketika berhenti dikuburannya.
15) Sholawat atas Nabi ketika keluar dari pasar, undangan atau yang lainnya.
16) Sholawat atas Nabi ketika bangun dari tidur malam.
17) Sholawat atas Nabi ketika selesai mengkhatamkan al-qur'an.
18) Sholawat atas Nabi pada hari jum'at.
19) Sholawat atas Nabi ketika berdiri dari suatu majlis.
20) Sholawat atas Nabi ketika melewati dan melihat masjid.
21) Sholawat atas Nabi ketika sedih, kesusahan, gelisah, menderita,sengsara, mendapat cobaan berat dan meminta ampunan.
22) Sholawat atas Nabi ketika menuliskan namanya.
23) Sholawat atas Nabi ketika menyampaikan ilmu, menyebarkan ilmu, berdakwah, memberi peringatan, bercerita, memberikan pelajaran, dan mengajarkan ilmu kepada manusia.
24) Sholawat atas Nabi pada pagi dan sore hari.
25) Sholawat atas Nabi seusai melakukan dosa dan apabila ingin dihapuskan dosanya.
26) Sholawat atas Nabi ketika merasa kefakiran, membutuhkan dan takut terjadi kefakiran atas dirinya.
27) Sholawat atas Nabi ketika ingin meminang wanita.
28) Sholawat atas Nabi ketika bersin.
29) Sholawat atas Nabi ketika selesai berwudhu.
30) Sholawat atas Nabi ketika masuk rumah.
31) Sholawat atas Nabi pada setiap kali berkumpul untuk berdzikir kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala.
32) Sholawat atas Nabi ketika lupa sesuatu hal dan apabila ingin mengingat sesuatu hal itu.
33) Sholawat atas Nabi ketika ada kebutuhan yang mendesak.
34) Sholawat atas Nabi ketika telinga berdengung.
35) Sholawat atas Nabi ketika selesai melakukan sholat.
36) Sholawat atas Nabi ketika menyembelih.
37) Sholawat atas Nabi ketika dalam sholat selain pada saat tasyahhud.
38) Sholawat atas Nabi sebagai pengganti sedekah bagi orang yang tidak mempunyai uang untuk bersedekah.
39) Sholawat atas Nabi ketika mau tidur.
40) Sholawat atas Nabi saat membicarakan sesuatu yang penting.
41) Sholawat atas Nabi ketika dalam sholat ied.
REFERENSI
Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah, Jalaa'ul Afhaam Fii Fadhlish Sholaati Wassalaam 'Alaa Muhammad Khoiril Anaam, tahkik: Masyhur Hasan Alu Salman, Dar Ibni Al-Jauzi, Riyadh – Saudi Arabia, Cet. I, 1429 H, Hal. 55 – 182, 389 – 514.
__________________
Sumber: http://www.facebook.com/no
# Peringatan Terhadap Orang yang Meninggalkan Shalawat Secara Sengaja
Imam at-Tirmidzi rahimahullah meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Terhinalah seseorang yang namaku disebut di sisinya, tetapi dia tidak bershalawat kepadaku.” (hadits shahih, Shahih at-Tirmidzi hadits no.2870)
Beliau juga meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Orang yang bakhil (kikir/pelit) adalah orang yang apabila namaku disebut di sisinya, dia tidak bershalawat kepadaku.” (hadits shahih, Shahih at-Tirmidzi hadits no.2811)
Beliau juga meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Tidaklah suatu kaum duduk di sebuah majelis, yang mereka tidak menyebut nama Allah di dalamnya dan juga tidak bershalawat kepada Nabinya, kecuali hal itu menjadi kerugian dan penyesalan, maka kalau Allah menghendaki Dia akan mengadzabnya dan apabila menghedaki Dia akan mengampuni mereka.” (hadits shahih, Shahih at-Tirmidzi hadits no.2691)
# Makna Shalawat Kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
Abu ‘Aliyah rahimahullah berkata:”Shalawat Allah atas Nabi shallallahu’alaihi wa sallam adalah pujian-Nya kepada beliau di hadapan para Malaikat-Nya, shalawat Malaikat kepada beliau adalah do’a (maksudnya: bahwa para Malaikat memohon kepada Allah tambahan dari pujian Allah kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam).”
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu'anhuma berkata:” يصلون/mereka bershalawat, maksudnya adalah mereka mendoakan untuk beliau keberkahan.” (Shahih al-Bukhari Kitab Tafsir bab:10)
Al-Haliimiy rahimahullah bekata:”Makna shalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, pengagungannya. Dan maka ucapan kita Allahumma shalli ‘ala Muhammad:”Ya Allah agungkanlah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.”
Ibnu Hajar rahimahullah rahimahullah berkata:”Maksudnya adalah pengagungan terhadap beliau di Dunia dengan cara meninggikan nama beliau, menampakkan (memenangkan ) agama beliau, dan melanggengkan Syari’atnya. Dan di Akherat dengan cara memperbesar ganjaran (balasan amal) beliau, memberikan beliau hak untuk memberi syafa’at untuk umatnya, dan menunjukkan keutamaan beliau dengan Maqam al-Mahmud (kedudukan yang terpuji).”(Fathul Bari)
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:”Makna shalawat Allah atas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah pujian-Nya terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan penjagaan-Nya terhadap beliau, penampakkan kemuliaan, keutamaan dan kehormatan beliau. Dan shalawat kita kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah, kita memohon kepada Allah tambahan di dalam pujian-Nya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan penampakkan kemuliaan, keutamaan dan kehormatan beliau serta kedekatan beliau kepada Allah.” (Jalaa’ul Afhaam, hal 261-262)
Banyak bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan tanda cinta seorang muslim kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam [Lihat kitab “Mahabbatur Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bainal ittibaa’ walibtidaa’” (hal. 77).], karena para ulama mengatakan: “Barangsiapa yang mencintai sesuatu maka dia akan sering menyebutnya” [Lihat kitab “Minhaajus sunnatin nabawiyyah” (5/393) dan “Raudhatul muhibbiin” (hal. 264).].
Yang dimaksud dengan shalawat di sini adalah shalawat yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits-hadits beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih (yang biasa dibaca oleh kaum muslimin dalam shalat mereka ketika tasyahhud), bukan shalawat-shalawat bid’ah yang diada-adakan oleh orang-orang yang datang belakangan, seperti shalawat nariyah, badriyah, barzanji dan shalawat-shalawat bid’ah lainnya. Karena shalawat adalah ibadah, maka syarat diterimanya harus ikhlas karena Allah Ta’ala semata dan sesuai dengan tuntunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam [Lihat kitab “Fadha-ilush shalaati wassalaam” (hal. 3-4), tulisan syaikh Muhammad bin Jamil Zainu.].
Makna shalawat kepada nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah meminta kepada Allah Ta’ala agar Dia memuji dan mengagungkan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dunia dan akhirat, di dunia dengan memuliakan peneyebutan (nama) beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, memenangkan agama dan mengokohkan syariat Islam yang beliau bawa. Dan di akhirat dengan melipatgandakan pahala kebaikan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, memudahkan syafa’at beliau kepada umatnya dan menampakkan keutamaan beliau pada hari kiamat di hadapan seluruh makhluk [Lihat kitab “Fathul Baari” (11/156)].
Makna shalawat dari Allah Ta’ala kepada hamba-Nya adalah limpahan rahmat, pengampunan, pujian, kemualian dan keberkahan dari-Nya [Lihat kitab “Zaadul masiir” (6/398).]. Ada juga yang mengartikannya dengan taufik dari Allah Ta’ala untuk mengeluarkan hamba-Nya dari kegelapan (kesesatan) menuju cahaya (petunjuk-Nya), sebagaimana dalam firman-Nya:
“Dialah yang bershalawat kepadamu (wahai manusia) dan malaikat-Nya (dengan memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman” (QS al-Ahzaab:43).
_______________
Sumber: http://www.alsofwah.or.id/
Dan http://www.facebook.com/no
____________________
Lafadz Shalawat-Shalawat Bid’ah
http://www.facebook.com/no
Dzikir Pagi dan Petang
http://www.facebook.com/no
____________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar