Sabtu, 07 Mei 2011

Tentang Cinta

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Imran : 31)

Menurut Al qur’an, cinta sejati menuntut kepatuhan kepada Allah dan menghindari apa yang tidak diridhaiNYA. Jika kita perhatikan kehidupan dan perbuatan orang-orang yang mempunyai anggapan dan merasa yakin bahwa cinta manusia saja sudah cukup, dapat kita lihat bahwa mereka tidak teguh dengan pendiriannya itu dan sering berubah-ubah kecintaanNYA.

Sebaliknya, seseorang yang mencintai Allah dengan setulus hati sangat patuh kepada perintahNYA, menghindari hal-hal yang dilarangNYA serta memelihara diriNYA dengan perbuatan-perbuatan yang diridhai Allah, mewujudkan cintanya demi untuk mencari ridha Tuhan disetiap saat dengan kesungguhan, keyakinan, kepatuhan dan kesetiaan kepadaNYA. Karena sikap prihatinnya itu, ia sangat takut akan kehilangan ridhaNYA atau menimbulkan murkaNYA.

Mengungkapkan cinta hanya dibibir saja, tetapi hidup dengan melewati batas-batas yang dilarang Allah, tentunya merupakan sifat munafik. Allah memerintahkan manusia untuk takut kepadaNYA. Sebagaimana termaktub dalam salahsatu firman Allah berikut ini :
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah (QS. Ar Ruum 30-31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar