“Apabila kalian mendengar IQOMAH maka pergilah untuk sholat (ke masjid) dengan tenang dan tidak terburu-buru, apa yang kalian dapatkan dari roka’at sholat ikutilah dan yang tertinggal sempurnakanlah”. (HR. Bukhari ).
Abu Hurairah ra. berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Apabila SHALAT TELAH DIDIRIKAN, JANGANLAH kamu mendatanginya dengan TERGESA-GESA. Datangilah dengan berjalan yang TENANG, tunaikanlah shalat bersama mereka dan sempurnakanlah rakaat yang tertinggal.” (Muttafaq ‘alaih)*
*hadits ini memiliki derajat keshahihan yang paling tinggi.
Dalam riwayat Muslim ada tambahan, “... Sebab sesungguhnya, bila seorang di antara kamu sudah menuju shalat, berarti dia sudah shalat.”
Bukankah tergesa-gesa itu justru mengganggu 2 pihak? kita sendiri & orang di sekitar kita. Nafas kita menjadi terdengar, detak jantung naik, suhu tubuh memanas, lantas bagaimana kita bisa khusyu’? Orang yang kita salip merasa miris, langkah kita menjadi terdengar, orang di sekitar shalat kita akan merasa jengkel, dan suara nafas kita menganggu makmum sebelah kita.
Dengan 3 dalil tersebut sangat cukuplah untuk dimengerti. Perhatikan bahwa meskipun iqomah sudah dikumandangkan, dan meskipun shalat telah didirikan, serta meskipun kita telah tertinggal sampai beberapa rakaat, maka tetaplah tenang berjalan ke masjid. Hayati bahwa langkah tersebut sudahlah bagian dari rangkaian shalat, dan ingat pula bahwa tiap langkah itu merupakan kebaikan. Sehingga jika terlambat, langsung mengikuti gerakan imam (tidak menunggu imam berdiri). Dan rakaat yang tertinggal, sempurnakanlah. Dan ketahuilah meskipun kita tertinggal seluruh rakaat, namun kita masih bisa duduk tasyahud akhir bersama imam; pahala jamaah tetap akan kita dapatkan.
Jadi, marilah kita menuju masjid dengan tenang. Bukankah ini lebih ringan?
http://www.facebook.com/group.php?gid=93093724934
Tidak ada komentar:
Posting Komentar