Jumat, 11 Maret 2011

AGAR DICINTAI ISTRI


Karakteristik Pertama: Istiqomah di jalan Allah
Karakteristik Ke Du: Berakhlak Baik
A.  Hal - hal Yang Mendorong Suami Berakhlak Baik
    1. Mengetahui keutamaan akhlak mulia
    2. Bertakwa kepada Allah
    3. Selalu ingat mati
B.    Perlunya Kata2 Cinta, Rayuan dan Pujian
Sepasang suami istri sesungguhnya adalah dua orang yang memerlukan komunikasi berjalan baik dan lancar. Yang satu mendengar pihak yang lain. Kata-kata manis yang kalian ucapkan, wahai para suami, kemudian diteruskan dengan senyuman akan mampu meringankan bahkan menghilangkan berbagai beban kehidupan rumah tangga.
  1. Seorang muslim tidak berbuat keji dan kotor
  2. Berusaha agar mampu berakhlak mulia
Karakteristik Ketiga: Bersungguh-Sungguh dalam Menuntu Ilmu Keislaman
Karakteristik Ke empat: Suami Teladan
Karakteristik Ke Lima: Memperlakukan istri dengan Baik
A.  Beberapa perbedaan pria dan wanita
  1. Perbedaan Fisik
Dr. Abu Bakar ar- Razi berkata,” Wanita adalah makhluk yang sangat lemah, tidak tabah, mudah diperdaya, dan mudah disetir. Selain itu ia juga tidak stabil, terkadang mudah sekali tenang, tapi kadang-kadang cepat marah.”
  1. Pebedaan kejiwaan
Keinginan wanita lebih lemah dibandingkan dengan keinginan pria. Para wanita lebih sering tidak konsisten pada segala yang diinginkannya. Mereka sering lupa terhadap apa yang diinginkannya, kemudian berpaling pada sesuatu yang lain. Keinginan wanita cepat sekali berubah.
c.       Perbedaan dari aspek agama
a). Risalah kenabian hanya diberikan kepada pria
b). Jihad hanya diwajibkan atas pria
c). Tanggung jawab pertama dalam keluarga di pundak seorang suami
d). Kepemimpinan negara juga hanya diberikan kepada pria
e). Hak menceraikan terletak ditangan pria
f). Haid dan nifas hanya dialami oleh wanita
g). Kesaksian dua orang wanita di hadapan pengadilan sebanding dengan kesaksian seorang pria
Rasulullah SAW bersabda:
“Perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk. Tulang rusuk selamanya tidak akan dapat lurus. Jika engkau membiarkannya, berarti engkau membiarkannya tetap bengkok. Jika engkau paksa untuk meluruskannya, maka engkau akan mematahkannya. Mematahkannya adalah menalaknya”. (HR Muslim)

B.  Seni Memperlakukan istri
  1. Lemah Lembut Terhadap Istri
    1. Memanggil dengan panggilan kesayangan
    2. Menciumnya
    3. Menyuapi Istri
Dari Sa’ad bin Abi Waqqash RA bahwa Rosulullah SAW bersabda:
“Berapapun besar nafkah yang engkau berikan, maka dia terhitung sebagai sedekah. Bahkan sesuap yang engkau berikan kepada istrimu juga dihitung sebagai sedekah.” (HR Bukhari dan Muslim)
                   d.  Bercanda dengan istri
  1. Memaafkan Kesalahan Istri
Ketika berinteraksi dengan orang lain kita harus menahan amarah, penuh tenggang rasa, dan memaklumi segala kekurangan, terlebih lagi terhadap istri. Perlakuan terhadap istri harus lebih dari perlakuan terhadap orang lain, terutama istri yang usianya masih muda. Menghadapi istri yang usianya masih muda perlu memahami tabiat, kelalaian, dan emosinya.
“Seorang mukmin laki-laki janganlah membenci kepada seorang mukmin perempuan,jika ia benci terhadap prilakunya, niscaya ada perilaku lain yang memuaskan.” (HR. Muslim dari Abu Huraiyrah RA)
  1. Rapi Dan Memakai Minyak Wangi Di Hadapan Istri
Seorang suami harus menghias dirinya dan memakai minyak wangi. Semua penampilanya ini hanya untuk istri tercinta
  1. Merasa Puas Dan Ridho Terhadap Istri
Sebagian suami merasa tidak puas dengan istrinya. Dia banyak melihat wanita cantik lainnya. Dia tidak puas dengan pemberian Allah walaupun jumblahnya banyak. Jika dia melihat seorang wanita, matanya terus melotot, bahkan mungkin hatinya juga cenderung kepadanya. Ketika kembali melihat istrinya, ia memandang dengan remeh. Kemungkinan yang akan terjadi adalah sang suami tega melakukan penghianatan terhadap istrinya, atau dia merasa puas dengan keberadaan istrinya.
  1. Perhatian Terhadap Istri
Istri anda adalah seorang manusia. Dia memiliki perasaan. Dia akan meminta sesuatu yang anda juga meminta kepadanya. Dia membutuhkan perhatian, belaian dan kasih anda, duduk dan berbicara bersama.
Banyak kegiatan jangan menjadikan anda lupa akan hak istri. Siapapun orangnya, sesibuk apapun, pasti merindukan suasana bersama istri.
Anda juga tidak boleh menjadikan kehidupan dan tingkah laku anda penuh rahasia di hadapan istri. Ajaklah dia membahas berbagai persoalan anda dan jelaskan berbagai keadaan anda kepadanya. Jika memang ada yang harus disembunyikan, buatlah suasana agar dia tidak menjadi waswas. Sayangilah dia, anda akan memperoleh cinta dan kepercayaannya.
  1. Tidak Menyusahkan Istri
Apakah meminta maaf dan menyayangi istri termasuk perbuatan yang merugikan?
Alangkah indahnya ucapan Abu Darda RA terhadap istrinya, “ Jika engkau melihat saya marah, ridhoilah. Jika saya melihatmu marah, saya akan meridhoimu kecuali jika kita tidak ingin bersama lagi.”
  1. Menunjukan Cinta Dan Kasih Sayang Di Hadapan Istri
Seorang suami harus bisa memilih kata-kata yan disukai istrinya. Dia harus menghindari kata-kata yang dibencinya. Seorang suami juga harus memperhatikan ucapan istrinya. Jika istri mengucapkan satu kata secara tepat mengenai suatu masalah, maka berilah pujian. Pujian itu akan membuat hatinya berbunga-bunga. Dia akan merasakan dekat dengan suami, walaupun secara fisik sang suami jauh darinya. Pujian itu akan membuat dirinya merasa memiliki tempat tersendiri di hati suaminya.
  1. Tolong Menolong Dalam Ketaatan Kepada Allah
“Barang siapa bangun tidur (di malam hari), kemudian dia membangunkan istrinya. Setelah itu, mereka berdua menunaikan sholat dua roka’at penuh. Maka keduannya dicatat sebagai orang-orang yang banyak mengingat Allah.” (HR Abu Daud)
Laki-laki adalah pemimpin bagi wanita. Seorang wanita hanya boleh keluar jika memperoleh izin suaminya. Oleh karena itu, seorang suami harus mengajarkan kepada istrinya tentang keislaman yang benar, bukan ajaran yang samar.  Apabila ia tidak mampu melakukannya sendiri, maka suaminya dapat memanggil seorang guru untuk mengajari istrinya. Oleh sebab itu, jika seorang istri ingin mempelajari ilmu yang wajib dipelajari kemudian suami melarangnya, maka suami telah melakukan perbuatan dosa. Jika suami dapat mengajarkannya sendiri, itu lebih baik, atau istrinya sendiri mampu untuk mempelajarinya sehingga dia dapat memahami sesuatu permasalahan tanpa bimbingan orang lain.
  1. Bercanda Bersama Keluarga
Wahai para suami yang kaku. Wahai mereka yang tidak mau bercanda dengan istrinya. Perhatikanlah, istri kalian tersiksa karena sikap kalian yan teramat serius.
Sebagian diantara mereka menganggap bahwa bercanda merupakan contoh dari orang yang lalai mengingat Allah. Ingatlah, nabi SAW adalah makhluk yang terbaik. Beliau adalah orang yang paling takut dan bertaqwa kepada Allah SWT. Beliau memberikan contoh sebagai seorang suami yang mau bercengkrama dan bercanda dengan keluarganya. Rosulullah SAW bersabda:
” Segala sesuatu yang bukan termasuk dzikir kepada Allah adalah main-main, kecuali bercanda bersama istri, berlatih naik kuda, memanah (termasuk berlari), dan melatih seseorang agar dapat berenang.” (HR Nasa’i)

  1. Menolong Istri Ketika Kelelahan
Saat-saat yang paling indah bagi seorang istri adalah ketika ia melihat suaminya berada di sampingnya. Kemudian suami ikut membantu atau meringankan tugas rumah tangga, terutama ketika dia sedang sakit atau kelelahan. Suami seperti ini adalah suami yang mempunyai jiwa yang ikhlas, lapang dada, dan hati yang pengasih. Semua ini pendorong baginya untuk menjadi sosok yang meneladani Rosulullah SAW, terutama ketika beliau berada di dalam rumah.
  1. Memperhatikan Parasaan Dan Kejiwaan Istri
Seorang suami hendaknya memiliki hati yang halus dan jiwa yang peka. Dia harus bisa merasakan kepedihan yang dirasakan istrinya, tanpa harus dijelaskan terlebih dahulu. Dia juga harus merasakan sakit hati yang diderita istrinya, kemudian berusaha meringankan kepedihannya. Hati seorang istri akan terobati oleh kata-kata yang menyentuh dari suami, dan senyuman manis suami dapat menjadi penghibur hati yang sedang berduka.
  1. Jangan Mencaci, Memukul Atau Menyakiti Hati Istri
Allah SWT berfirman:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Ar-Rum : 21)

Rosulullah SAW pernah ditanya, “Apa hak istri salah seorang dari kami?”
Beliau bersabda:
“Janganlah kalian memukul wajah, jangan menilainya secara keji, dan jangan memisahkannya kecuali di dalam rumah.” (HR Abu Daud dan Ibnu Hibban)
Dijaman sekarang sebagian suami berperilaku buruk terhadap istrinya. Mereka mudah mencaci maki dan mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan. Jika dinasehati, mereka akan menjawab, “ Saya terbiasa melakukan hal itu, dan tidak bermaksud menyakiti hatinya. Saya melakukan itu di luar kendali, karena saya dalam keadaan marah. Dan Allah Maha Mengetahui akan niat saya.”
Tentu alasan seperti ini tidak dapat diterima, tidak berarti apa-apa. Karena menurut syariat islam, bahkan adat sekalipun, menyakiti seorang istri tentu akan membekas di hatinya. Saya tidak yakin menyakiti istri tidak berpengaruh sedikitpun pada kejiwaannya.

  1. Mencukupi Nafkah Istri
Allah SWT berfirman:
“Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka…” (Ath-Thalaq : 6)
            Tempatkan mereka di sebagian tempat tinggal kalian, agar mereka dapat tinggal di sana. Jika tempat tinggal yang dimiliki hanya satu, tempatkan mereka di sebagian sisi rumah itu menurut kemampuan kalian. Janganlah menyusahkan mereka.
Dalam ayat berikutnya Allah SWT berfirman:
“ Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya…” (Ath-Thalaq : 6)
Rosulullah SAW bersabda:
“Seseorang telah berdosa jika dia mengabaikan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya”. (HR Muttafaq ‘Alaih)
            Hak seorang istri adalah memperoleh nafkah dari suaminya dengan cara yang baik. Nafkah yang dimaksud berupa tempat tinggal, makanan, pakaian, serta hal-hal lain yang dapat menjaga kehormatan dan kesehatan istri. Semua ini tetap dalam batas-batas kemampuan seorang suami, yang terpenting tidak kikir.

  1. Mencegah Istri Dari Perbuatan Yang Mengundang Murka Allah
Seorang suami wajib mengajarkan kepada istrinya tentang ajaran islam, walau hanya secara garis besar. Seorang suami juga harus menanamkan, dalam hat istrinya rasa cinta dan takut kepada Allah, harus mendidik istrinya mengenai hukum-hukum ibadah, harus mendorong istrinya untuk menunaukan berbagai macam ibadah, terutama sholat wajib pada waktunya.
Seorang suami hendaknya mengajari istrinya hak-hak dalam rumah tangga dan berbagai akhlak mulia, seperti sifat penyantun, sabar, jujur, memenuhi janji, berbuat baik, melakukan hubungan silaturahmi, senyum, dan adab dalam berbicara.
Seorang suami hendaknya memperingatkan istrinya agar menjauhi berbagai maam akhlak buruk, seperti kurang beradab, berteriak-teriak, berdusta, ghibah, mengadu domba, dan dengki.
Agar semua dapat terwujud, hendaknya seorang suami selalu menasehati, mengingatkan, dan membantu istrinya untuk meningkatkan ibadah.
            Allah SWT berfirman:
“ Hai orag-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (At-Tahrim : 6)
Seorang istri biasanya sangat terpengaruh pada tindak tanduk suaminya. Jika istri melihat suaminya menolak hukum-hukum islam dan adab dalam berkeluarga, istrinya pun akan mengikutinya.
Berapa banyak wanita yang pindah ke rumah suaminya menjadi berubah. Yang semula mereka menjaga kehormatan dan ibadah, menjadi sosok yang meninggalkan kehormatan. Semua ini terpengaruh oleh penyimpangan dan kebodohan suami. 

Karakteristik Ke Enam: Bukan Pencinta Dunia
A.Menghindari cinta dunia
         Allah Swt berfirman:
           ‘ Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan, dan bermegah-megahan antara kamu serta berbanga-banga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi hancur. Dan di akherat nanti  ada adzab yang keras dan ampunan Allah serta keridhoan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al-Hadid : 20)
B. Zuhud, keutamaan dan hakikatnya
    Rasulullah Saw bersabda :
“Tinggalkanlah (zuhudlah) kesenangan dunia, niscaya Allah akan mencintaimu. Sederhanalah (zuhudlah) pada segala hal yang dimiliki orang lain, niscaya mereka akan mencintaimu.” (HR Ibnu Majah, Hakim, Thabrani, dan Baihaqi)
C. Perdagangan dengan Allah
Allah Swt berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendiriakan sholat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugrahkan kepada mereka dengan diam-diam, dan terang-terangan, mereka itu mengharap perniagaan yang tidak akan merugi.” (Fathir : 29)
D.Maksud perdagangan dengan Allah
Salah satu pemahaman perdagangan dengan Allah adalah seorang hamba hendaknya mengetahui bahwa Allah tidak membutuhkan hamba dan mahluk-Nya. Rasulullah Saw bersabda:
“Perbuatan itu tergantung niatnya.” (HR Bukhari, Muslim, dan Ashabus Sunah yang ketiga)

Karakteristik Ke Tujuh: Mengetahui Metode Mendidik Anak
Dasar-dasar mendidik anak berdasarkan tahapan
1.    Penyebaran rahasia Islam saat ini berada di pundak kita
Allah Swt berfirman:
“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah…” (Ali ‘Imron : 110)
2.    Khususnya orang tua laki-laki harus menyadari betapa besarnya tanggung jawab meraka terhadap pendidikan anak,
Allah Swt berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim : 6)
Dari Ibnu Umar r.a, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan ditanyai mengenai orang-orang yang dipimpinnya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan ditanya mengenai rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin rumah tangganya dan akan ditanya mengenai rumah tangganya. Seorang istri adalah pemimpin di rumahnya dan akan ditanya mengenai tanggung jawabnya.” (HR Bukhari dan Muslim)
3.    Kita menginginkan kebaikan untuk diri sendiri, baik di saat masih hidup maupaun setelah tutup usia.
Hal ini dapat terwujud dengan adanya anak-anak saleh, yaitu mereka yang dididik melalui pendidikan Islam.
Rasulullah Saw bersabda:
“ Jika anak Adam meninggal, amalnya akan terputus kecuali tiga hal, yaitu ilmu yang bermanfaat, sedekah jariyah, atau anak saleh yang mendoakannya.” (HR Muslim)
4.      Salah satu dasar pendidikan anak adalah memperhatikan anak semenjak kecil.
5.      Dalam mendidik anak, harus ada perpaduan berupa tolong-menolong dan saling pengertian di antara kedua orang tuanya sehingga tidak boleh ada dualisme.
6.      Salah satu penyebab yang menjadikan anak menyimpang dari aturan adalah tidak adanya teladan dari orang tuannya.
7.      Salah satu dasar amendidik anak adalah menanamkan dalam diri anak bahwa mereka selalu bersama Allah. Takut dan cinta kepada Allah. Berakhlak karimah.
8.      Yang perlu diperhatikan dalam mendidik anak adalah memilihkan teman yang baik dan shaleh.
9.      ketika anak-anak sudah menginjak dewasaa, kedua orang tua harus memahami jalan pikiran mereka dan berdiskusi.
10.  Janganlah anda terfokus hanya pada pendidikan anak-anak,tetapi Anda harus menyediakan waktu khusus untuk mereka.
11.  Menerapkan sikap disiplin terhadap seorang anak bukan suatu penyiksaan. Agar anak sadar bahwa akhlak mulia merupakan hal yang penting.
12.  Ajari anak –anak untuk mencintai seluruh sahabat Rasulullah Swt.

Karakteristik Ke Delapan: Mengingat Kematian Dan Berbekal Akhirat
A.   Nasihat.
Alangkah indahnya orang yang senantiasa mengingat mati, sehingga dia bersegera melakukan berbagai amal saleh dengan ikhlas sebelum ajal menjemputnya. Dia menyibukkan diriuntuk melayani Tuannya, dia datang dari dunia untuk akheratnya, dan dia amat menginginkan kehiidupan akherat yang kenikmatannya tidak pernah habis.
Allah Swt berfirman:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati…” (Al-Ankabut : 57)
B.   Takwa yang bersih dan zuhud disertai ilmu
Takwa yang sesumgguhnya ada pada diri orang yang memiliki hati yang jernih dan dada yang bersih.
Dari Abdullah bin Amr r.a, dia berkata bahwa Rosulullah Saw ditanya oleh seorang sahabat,”Siapakah manusia yang paling utama?
Rosulullah Saw menjawab:
“ Manusia yang memiliki hati yang bersih dan lidah yang jujur.”
Para sahabat bertanya, “ Kami telah mengerti apa yang dimaksud dengan lidah yang jujur. Namun, apa yang dimaksud dengan hati yang bersih?” Rosulullah Saw bersabda, ”Hati yang bersih adalah hati yang bertakwa, bersih tidak ada dosa, durhaka, dendam, dan dengki.” (HR Ibnu Majah)
C.   Dzikir
Allah Swt berfirman:
“Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasannya Kami telah menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) sedang ia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al-Qur’an) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman” (Al- Ankabut : 51)
Rosulullah Saw bersabda:
“ Saya mewasiatkanmu untuk bertakwa kepada Allah. Karena takwa kepada Allah merupakan pokok dari segala sesuatu, kalian wajib berjihad. Karena jihad merupakan bentuk kerahiban dalam Islam. Engkau harus berdzikir menyebut nama Allah dan membaca Al-Qur’an. Karena itu merupakan ruhmu di langit dan namamu di bumi.” (HR Ahmad)
Karakteristik Ke Sembilan: Menghargai Waktu
A.  Amal saleh yan dikerjakan pada siang dan malam

B.  Faktor-faktor penting yang mendukung pemanfaatan waktu

Karakteristik Ke sepuluh: Pria Yang Penyayang Dan Kasih Sayang
Karakteristik Ke sebelas: Memperhatikan Penampilan Diri

Karakteristik Ke dua Belas: Selalu Berterimakasih Terhadap Istri

Karakteristik Ke Tiga Belas: Gemar Bersilaturahmi Dan Menghormati Keluarga Istri
Hal-hal yang perlu diperhatikan terhadap keluarga terdekat
Karakteristik Ke empat Belas: Bijaksana Dan Tenang
A.   Pesan Untuk Suami
B.   Beberapa Petunjuk Mengatasi Persengketaan
C.   Beberapa Tips Menghindari Pertikaian

Karakteristik Ke lima Belas: Ahli Ibadah, Ahli Dzikir, Dan Rajin Berpuasa
Karakteristik Ke enam belas: Beriman, Siap Berjuang, Sabar, Dan Ridho Terhadap Ketentuan Allah
A.     Kesabaran seorang muslim diperoleh dari keridhoannya terhadap Qodho dan Qodar Allah
B.      Beberapa kisah tentang kesabaran
C.      Merasa puas dengan rezeki dari Allah
Karakteristik Ke tujuh belas: Seorang Dai Penyeru Amar Ma’ruf Nahi Munkar
A.   Dakwah Untuk Mengesakan Allah
B.   Mengapa seorang muslim harus berdakwah?
C.   Faktor-faktor keberhasilan seorang da’i
D.   Faktor-faktor keberhasilan menjalankan dakwak
E.    Beberapa peristiwa keimanan saat berdakwah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar