Senin, 11 April 2011

RAHASIA DI BALIK RAHASIA



Pada suatu waktu Nabi kita yang mulia pernah berkisah. Pada zaman sebelum kalian, pernah ada seorang raja yang amat dzalim. Pada suatu ketika, raja dzalim ini tertimpa penyakit yang sangat berat. Seluruh tabib yang ada di Istana lalu dikumpulkannya.

Di bawah ancaman pedang, mereka (para tabib) disuruh untuk menyembuhkannya. Namun sayangnya, tidak ada tabib satupun yang mampu menyembuhkan penyakit yang di deritanya. Hingga akhirnya, ada seorang Rahib yang mengatakan bahwa penyakitnya itu sebenarnya dapat disembuhkan dengan memakan jenis ikan tertentu, tetapi sayangnya saat ini belum musimnya ikan itu muncul dipermukaan. Walaupun raja menyadari hal ini, namun diperntahkannya juga semua orang untuk mencari ikan yang dimaksud. Aneh Bin Ajaib. Ternyata ikan itu sangat mudah ditemukan..!!sehingga akhirnya sang raja dapat tersembuhkan dari penyakitnya.

Di waktu dan tempat yang berbeda, ada seorang raja yang amat terkenal kebijaksanaannya. Pada suatu ketika, raja yang bijaksana itu jatuh sakit. Dan ternyata diagnosa para tabib mengarah pada kesimpulan yang sama, yaitu penyakit baginda raja ini obatnya adalah ikan jenis tertentu yang saat ini kebetulan sedang musimnya muncul dipermukaan laut. Karena itu mereka sangat optimmis rajanya akan sembuh kembali.Tetapi apa yang terjadi?? Ternyata ikan yang seharusnya banyak dijumpai dipermukaan laut, tidak ada satupun yang tampak. Walaupun pihak kerajaan telah mengerahkan seluruh ahli selamnya. Tetap saja ikan itu tak kunjung bisa ditemukan…sehingga akhirnya raja yang bijaksanya itu pun meninggal..

Dikisahkan para malaikat pun kebingungan dengan kejadian ini. Akhirnya mereka menghadap Allah dan memberanikan diri bertanya “Ya Tuhan Kami, apa sebabnya Engkau menggiring ikan-ikan itu ke permukaan sehingga raja yang Dzalim itu selamat; sementara pada waktu raja yang bijaksana itu sakit. Engkau menyembunyikan ikan-ikan itu kedasar laut sehingga akhirnya raja yang arif dan bijaksana tersebut melayang nyawanya ?”

Tuhan pun lalu berfirman , “Wahai para malaikat-Ku, sesungguhnya raja yang dzalim pernah berbuat suatu kebaikan, karena itu Aku balas kebaikan itu, sehingga nanti ketika menghadap-Ku tidak ada lagi kebaikan sedikitpun yang dibawanya. Dan akan Aku campakkan ia kedalam Neraka yang paling bawah ..!!

Sementara raja yang arif dan bikasana itu pernah berbuat salah kepada Ku; karenanya aku hukum ia dengan menymbunyikan ikan-ikan itu, sehingga ketika ia meghadap-Ku tidak ada sedikitpun dosa padanya, karena hukuman atas dosa yg pernah ia lakukan telah Kutunaikan seluruhnya didunia..!! ”

Saudaraku,kita dapat mengambil sedikitnya dua ibrah (Hikmah) dari kisah ini.

Hikmah pertama :
Ada kesalahan yang hukumannya langsung diberikan Allah secara kontan, sehingga dengan demikian. Di akhirat nanti dosa itu tidak diperhitungkan lagi…[Keyakinan hal ini dapat menguatkan iman ketika kita ditimpa musibah]

Hikmah Kedua :
Bila diberikan kenikmatan dunia, maka jangan terlena, jangan membuat kita justru semakin menjauh dari Allah S.W.T. Karena, jangan-jangan Allah “Menghabiskan” tabungan pahala kita [Keyakinan ini, akan dapat menjaga kita untuk tidak terbuai dengan lezatnya kenikmatan dunia yang sementara. Sehingga melupakan akhirat]

Rasullulah SAW. Dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh turmudzi bersabda :

“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka didahulukan hukuman di dunia (berupa musibah dan kesusahan agar terhapus dosa-dosanya) dan apabila Dia menghendaki keburukan pada hamba-Nya, maka dia menahan dirinya (membiarkan) dengan dosa-dosanya, Sehingga(dosa-dosanya tersebut)dibalas pada hari kiamat. ”

"...boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui." ( Q.S. Al Baqarah : 216 )

Waba'du,

Semoga kita senantiasa menjadi hamba - hamba Allah yang tidak terlena oleh segala kenikmatan dunia yang kita miliki yang justru menghantarkan kita semakin jauh dari Allah S.W.T sang Maha pencipta, Dan semoga pula kita menjadi hamba - hamba Nya yang istiqomah dijalan-Nya walaupun disaat kesusahan melanda, yang tak pernah menyesali perbuatan baik ( ibadah kita ) sekalipun kesusahan adalah balasannya. Amiin Allahuma Amiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar