Sabtu, 12 November 2011

Azzam dalam Do’a

  Bismillah…

 menurut kamus fiqh 'azam adalah kehendak, maksud atau tujuan yang kuat. berbeda dengan niat/qashad yang berarti berkehendak, bermaksud, atau bertujuan.
 (http://nahnumuslim.com/view/post:1440490)

Do’a itu ibadah. Do’a itu itu kekuatan. Do’a itu harapan. Do’a itu pupuk bagi mimpi. Do’a itu tanda ketundukan hati. Do’a itu obat paling mujarab. Do’a itu senjata bagi orang yang beriman. Maka, berdo’alah…
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku.
Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran.” (QS Al Baqarah 2:186)
Allah sudah berjanji, akan mengabulkan do’a kita. Dan wajib bagi kita percaya bahwa janji-Nya adalah pasti. Dengarlah sabda Rasulullah salallahu ‘alaihi wasalam:
“Sesungguhnya Rabb kalian Yang Mahasuci lagi Mahatinggi itu Mahamalu lagi Mahamulia, Dia malu terhadap hamba-Nya jika dia mengangkat kedua tangannya kepada-Nya untuk mengembalikannya dalam keadaan kosong.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah & Tirmidzi).
Maka berdo’alah… “langit” mendengar pinta kita dan akan mengabulkannya… Salah satu syarat dikabulkannya do’a kita adalah azzam. Artinya kesungguhan. Yup. Do’a itu butuh kesungguhan.
Apabila kamu berdo’a janganlah berkata, “Ya Allah, ampunilah aku kalau Engkau menghendaki, rahmatilah aku kalau Engkau menghendaki dan berilah aku rezeki kalau Engkau menghendaki.” Hendaklah kamu bermohon dengan kesungguhan hati sebab Allah berbuat segala apa yang dikehendakiNya dan tidak ada paksaan terhadap-Nya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Maka di dalam do’a kita, azzam harus ada… bukan dikte atau paksaan, tapi kesungguhan… setinggi bintang pun mimpi kita, kita dapat mencapainya… karena tak ada yang mustahil bagi Allah ‘Azza wa Jalla

Wallahua’lam bish shawab

http://kerlipmelati.wordpress.com/2009/06/13/azzam-dalam-doa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar